DEFINISI SET INSTRUKSI
Set instruksi (instruction set) adalah sekumpulan lengkap instruksi yang
dapat di mengerti oleh sebuah CPU, set instruksi sering juga disebut sebagai
bahasa mesin (machine code), karena aslinya juga berbentuk biner kemudian
dimengerti sebagai bahasa assembly, untuk konsumsi manusia (programmer),
biasanya digunakan representasi yang lebih mudah dimengerti oleh manusia.
Sebuah instruksi terdiri dari sebuah opcode, biasanya bersama dengan
beberapa informasi tambahan seperti darimana asal operand-operand dan kemana
hasil-hasil akan ditempatkan. Subyek umum untuk menspesifikasikan di mana
operand-operand berada (yaitu, alamat-alamatnya) disebut pengalamatan
Pada beberapa mesin, semua instruksi memiliki panjang yang sama, pada
mesin-mesin yang lain mungkin terdapat banyak panjang berbeda.
Instruksi-instruksi mungkin lebih pendek dari, memiliki panjang yang sama
seperti, atau lebih panjang dari panjang word. Membuat semua instruksi memiliki
panjang yang sama lebih muda dilakukan dan membuat pengkodean lebih mudah
tetapi sering memboroskan ruang, karena semua instruksi dengan demikian harus
sama panjang seperti instruksi yang paling panjang.
®
Aspek-aspek yang harus
dipertimbangkan sebelum menyelesaikan set instruksi:
a . Kenyamanan pemrograman : jumlah
instruksi, programmer lebih suka mempunyai sebanyak mungkin instruksi
supaya operasi yang tepat dapat dikerjakan oleh rangkaian instruksi.
b . Pengalamatan yang fleksibel
: Programmer senang jika memungkinkan semua mode pengalamatan operand ada
di dalam arsitektur.
c . Jumlah General Purpose
Register (GPR) : Jika CPU mempunyai register yang banyak, proggrammer
memperoleh pemrosesan dan transfer data yang cepat.
d . Target segmen pasar : Sasaran
bidang aplikasi untuk komputer memrlukan operasi-operasi khusus untuk
pemrosesan data yang efisien.
e.
Kinerja sistem : Jika
sebuah program mempunyai instruksi sedikit, kinerja sistem meningkat karena
waktu yang digunakan oleh CPU dalam pengambilan instruksi berkurang.
ELEMEN-ELEMEN
DARI INSTRUKSI MESIN (SET INSTRUKSI)
a . Operation Code (opcode) : menentukan operasi yang akan
dilaksanakan.
b . Source Operand Reference : merupakan input bagi operasi yang
akan dilaksanakan.
c . Result Operand Reference : merupakan hasil dari operasi yang
dilaksanakan.
d . Next instruction Reference : memberitahu CPU untuk mengambil
(fetch) instruksi berikutnya setelah instruksi yang dijalankan selesai.
®
Source dan result operands
dapat berupa salah satu diantara tiga jenis berikut ini:
1. Main or Virtual Memory
2. CPU Register
3. I/O Device
JENIS – JENIS
INSTRUKSI
a . Data Processing (Pengolahan Data) adalah : instruksi-instruksi
aritmetika dan logika. Instruksi aritmetika memiliki kemampuan untuk mengolah
data numeric, sedangkan instruksi logika beroperasi pada bit-bit word sebagai
bit bukan sebagai bilangan. Operasi-operasi tersebut dilakukan terutama untuk
data di register CPU.
b . Data Storage (Penyimpanan Data) adalah : instruksi-instruksi
memori. Instruksi-instruksi memori diperlukan untuk memindah data yang terdapat
di memori dan register.
c . Data Movement (Perpindahan Data) adalah : instruksi I/O.
Instruksi-instruksi I/O diperlukan untuk memindahkan program dan data ke dalam
memori dan mengembalikan hasil komputansi kepada pengguna.
d . Control (Kontrol) adalah : instruksi pemeriksaan dan
percabangan. Instruksi-instruksi control digunakan untuk memeriksa nilai data,
status komputansi dan mencabangkan ke set instruksi lain.
DESAIN SET
INSTRUKSI
Desain set
instruksi merupakan masalah yang sangat komplek yang melibatkan banyak aspek,
diantaranya adalah:
1. Kelengkapan
set instruksi
2. Ortogonalitas
(sifat independensi instruksi)
3.
Kompatibilitas :
-
Source code compatibility
- Object code Compatibility
®
Selain ketiga aspek
tersebut juga melibatkan hal-hal sebagai berikut:
1. Operation Repertoire: Berapa banyak dan operasi apa saja yang
disediakan, dan berapa sulit operasinya.
2. Data Types: tipe/jenis data yang dapat olah.
Instruction
Format: panjangnya, banyaknya alamat, dsb.
3. Register: Banyaknya register yang
dapat digunakan.
4. Addressing: Mode pengalamatan untuk
operand.
PENGALAMATAN
Program biasanya ditulis dalam bahasa tingkat tinggi, yang memungkinkan
program untuk menggunakan konstanta, variable local dan global, pointer, dan
array. Pada saat mentranslasi program bahsa tingkat tinggi menjadi bahasa assembly,
compiler harus mampu mengimplimentasi konstruksi ini menggunakan fasilitas yang
disediakan dalam set instruksi computer dimana program akan dijalankan. cara
yang berbeda dalam menentukan lokasi suatu operand ditetapkan dalam suatu
instruksi yang disebut sebagai mode pengalamatan.
ADDRESSING
MODES
Jenis-jenis
addressing modes (Teknik Pengalama-tan) yang paling umum:
1. Immediate
2. Direct
3. Indirect
4. Register
5. Register Indirect
6. Displacement
7. Stack
·
Gambar Addressing Mode
Daftar Pustaka :
farhana.salim.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/62054/M7%2C+M8+-+SET+INSTRUKSI+DAN+PENGALAMATAN.pdf
novrina.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/63877/BAB+9+set+instruksi.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar